TEMPO.CO, Jakarta - Juara bertahan putra Surabaya Bhayangkara Samator berhasil mengalahkan Jakarta Garuda 3-1 (27-25, 25-22, 20-25, 25-12) pada laga putaran kedua seri kedua Proliga 2019 yang digelar di Gelanggang Remaja Pekanbaru, Jumat.
Bagi Samator ini jadi kebangkitan setelah dikalahkan Jakarta BNI di seri sebelumnya. Sedangkan Jakarta Garuda kembali gagal meraih kemenangan pertamanya.
Pelatih Samator, Ibarsjah Djanu Tjahyono, menilai timnya masih banyak kekurangan. “Tiga hal itu yang selalu kita perbaiki serve, receive, dan blok. Kalau tadi dari bola pertama kita bisa memperbaiki, kita mesti bisa ambil poin, tapi beberapa kali serve kita gagal dan secara teknis memang masalahnya di bola pertama, sehingga lawan bisa berkembang,” ujar dia seperti termuat dalam rilis panitia.
Ibarsjah melanjutkan, “Garuda sendiri tim yang tidak bisa dipandang sebelah mata, motivasi mereka tinggi, dan stamina tentu mereka masih cukup baik, sehingga kalau kita lengah pasti bisa diambil poin oleh mereka. Target kita tetap jadi tuan rumah bisa mencuri poin penuh, dan kita pun tetap ingin mengamankan poin hingga final four.”
Pelatih Jakarta Garuda Eko Waluyo mengatakan sudah cukup baik untuk pertandingan kali ini, bahkan mereka bisa mengimbangi lawan dan lebih baik dari pada di Palembang pekan lalu.
“Kebetulan lagi kita kalah, tapi saya kasih apresiasi penuh untuk anak-anak, mereka mampu bangkit dari yang terburuk kemarin di Palembang saat lawan BNI 46. Kali ini mereka pun sudah bermain lepas, semoga saja besok (lawan Sidoarjo Aneka Gas) bisa lebih lepas,” kata Eko usai pertandingan.
Eko menegaskan, dalam Proliga ini sejak awal timnya lebih cenderung menurunkan ke pemain lokal. "Karena ini juga kita mencoba memberi pengalaman buat yang lain. Karena menuju final four kan sudah sulit, jadi kita buat stater agar semua bisa merasakan euforia Proliga,” kata dia.